Sunday, November 11, 2018

sejarah xtc indonesia


Awalnya XTC yang berarti Exalt To Coitusdidirikan paramuda Bandung sebagai bentuk identitas kelompok yang menggemari dunia otomotif. Lambat laun organisasi non-formal ini mendapat apresiasi dari kalangan muda, utamanya remaja Sekolah Menengah Pertama dan Atas. Kelompok XTC dalam persepsi sebagian masyarakat dianggap gangster karena aktivitas jalanan berupa kebut-kebutan, balapan liar, bahkan tindak pidana ringan hingga berat berupa aksi massa yang mengakibatkan perkelahian massal dengan korban jiwa.

Aktivitas komunal seperti XTC mengenal terminologi Panglima Perang (Koordinator Perang) atau Rampasan Perang sebagai bagian dari hierarki dan psikologi kelompoknya. Panglima Perang adalah orang yang ditunjuk berdasarkan musyawarah internal dan berkewajiban menjadi garda terdepan apabila terjadi bentrokan dengan kelompok otomotif atau gangster sejenis. Sedangkan Rampasan Perang dalam terminologi mereka adalah upaya untuk meningkatkan harga diri sebagai penguasa wilayah tertentu. Rampasan Perangdipandang mereka bukan aksi kriminal, kilahnya, Rampasan Perang yang rata-rata berupa kendaraan otomotif berupa motor mereka rampas dari rlnya tidak untuk diperjualbelikan melainkan hanya dibakar dan sebagai penanda unjuk kekuatan kelompok.
Pada masa pemilihan umum XTC menjadi simpatisan bayaran dari politisi dan partai politik dengan kompensasi berupa kucuran finansial. Semakin banyak massa semakin besar pula pendapatan kelompok yang masuk kas organisasi.

Menuju usia dekade ke-4, XTC Indonesia akhirnya mengikrarkan diri sebagai organisasi masyarakat (ormas) di tempat kelahirannya di Bandung, Minggu 7 Juni 2015. Perubahan tersebut menjadi yang kali kedua setelah pada 23 April 2013 eks geng bermotor terbesar di Bandung ini bertransformasi menjadi organisasi kepemudaan (OKP). "Organisasi kepemudaan tidak bisa bertahan lama karena terpatok oleh umur, sedangkan anggota XTC ada yang sudah berumur di atas 40 tahun. Ini wajar saja karena umur organisasi ini sudah 33 tahun," ujar Ketua Dewan Pembina XTC Indonesia, Ivan Rivky, kepada awak media di Bandung.
Ivan menjelaskan, XTC Indonesia mengalami perubahan karena tuntutan zaman. Pada awal berdiri, 31 Desember 1982 silam, XTC berwujud sebagai organisasi otomotif. Anggota organisasi ini menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan hingga ke Jepang dan Los Angeles, Amerika Serikat. Dari catatan terakhir, hingga kini, anggota XTC Indonesia mencapai 200.000 di 25 provinsi di Indonesia. Jumlah terbanyak berada di Bandung, yakni sebanyak 15.000 orang. "Selain Jabar, kantong-kantong anggota XTC terbanyak berada di Lampung dan Bali. Bahkan, Riau anggotanya mencapai 4.000 orang. Namun, saat ini, kami sedang mendata ulang anggota kami. Targetnya, sebelum munas, data resmi anggota sudah kami pegang," ucapnya.

Namun, dalam perkembangannya, XTC dikenal menjadi geng bermotor yang meresahkan, mulai dari perang antar-geng bermotor serta kerusuhan yang pernah melibatkan XTC. Hingga akhirnya XTC bertransformasi menjadi OKP dan menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik. "Kami berubah ke arah lebih baik. Kami ingin menghilangkan stigma negatif. Geng motor adalah masa lalu kami yang telah kami bubarkan zamannya Pak Moeldoko dulu," tuturnya.

Berbagai cara untuk mengubah stigma negatif pun ditempuh. XTC memperketat tata tertib keanggotaan dan menjalin komunikasi dengan berbagai instansi, seperti polisi, TNI, termasuk pemerintah. Ivan mengaku organisasinya siap membantu semua program pemerintah, TNI, ataupun Polri. "Kami organisasi nonpartisan, tetapi membuka diri untuk bekerja sama dengan organisasi politik maupun nonpolitik demi terwujudnya Indonesia yang tenteram, adil, makmur, dan sejahtera dengan memegang moto 'Kekuatan dalam Persaudaraan'," katanya.
Ivan mengaku hingga kini masih ada segelintir orang yang berperilaku sebagai anggota geng bermotor. Mereka terkadang mengatasnamakan XTC. Namun, pendiri XTC ini meyakinkan bahwa organisasinya sudah berubah. Bahkan, polisi sudah mengetahui mana XTC asli dan XTC palsu.

No comments:

Post a Comment

Sejarah awal permusuhan xtc dan brigez

30 Oktober 2007 Keluar malam di Kota Bandung bisa jadi sangat menyeramkan pada tahun tersebut. Sudut-sudut Kota Bandung penuh dengan cora...